Rabu, 12 Desember 2012

PENGHEMATAN WAKTU DALAM STUDI TRANSPORTASI

PENGHEMATAN WAKTU DALAM STUDI TRANSPORTASI

A.    Waktu Kerja
Dalam kehidupan sehari-hari manusia harus bekerja, dan untuk bekerja di perlukan waktu. Oleh karena itu waktu kerja dimanfaatkan sebaik-baiknya dan seproduktif mungkin. Di Negara- Negara yang telah maju, hari kerja ditetapkan selama lima hari dalam tiap minggunya dengan jam rata-rata delapan jam perhari. Sedangkan di Negara- Negara kurang maju banyak yang menggunakan system kerja selama enam hari dalam tiap minggu. Dalam hubungan ini yang harus di perhatikan bukan semata-mata pada lamanya waktu kerja, akan tetapi yang lebih penting yakni berapa besar prestasi pekerjaan yang dihasilkan selama jangka waktu tertentu , yakni dalam satu minggu, satu bulan, atau dalam satu tahun.
Apabila waktu kerja dapat dihemat, dan dimanfaatkan secara produktif, hal ini berarti suatu manfaat rill bagi kegiatan ekonomi dan masyarakat pada ummnya. Bila waktu kerja dapat dihemat seperti dikemukakan diatas, maka pribadi- pribadi yang bersangkutan akan mempunyai waktu luang yang lebih besar. Dalam hubungan ini perlu dibahas bagaimana penilaian terhadap pemanfaatan waktu tersebut terhadap prestasi produktif yang dihasilkan.
Dalam bidang transportasi, penghematan waktu dapat dibagi sebagai berikut :
1.      Tambahan jarak yang ditempuh (additional mileage )
2.      Tambahan kerja yang dapat dilakukan (additional work)
Telah terjadi kemajuan dibidang transportasi, dimana kecepatan dan kapasitas sarana transportasi telah ditingkatkan. Peningkatan kecepatan dan sarana transportasi berarti jarak perjalanan yang ditempuhnya dapat lebih jauh dari pada sebelumnya. Peningkatan kapasitas atau daya angkut sarana transportasi berarti muatan yang diangkutnya menjadi lebih besar pula, sehingga berarti tambahan kerja bagi perusahaan-perusahaan yang bersangkutan.
Kemajuan transportasi akan mempengajuhi kemajuan pengembangan wilayah.
B.     Waktu Luang
Disamping waktu kerja, perlu ada waktu istirahat untuk mengembalikan tenaga manusia pada kondisi semula, baik kekuatan fisiknya maupun semangatnya. Sama halnya sarana-sarana transportasi tidak dapat dioprasikan tanpa istirahat sedikitpun. Akan tetapi diperlukan adanya waktu diluar kegiatan operasinya untuk mengerjakan perbaikan atas kerusakan yang terjadi pada sarana-sarana transportasi yang bersangkutan. Pengertian waktu istirahat bagi sarana-sarana transportasi adalah waktu yang tidak terpakai dalam operasi (unused time).
Dalam Negara Ekonomi Kemakmuran, waktu terluang dipandang sebagai alternative atau subtitusi terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang dapat dibeli dengan menggunakan uang. Dalam hubungan ini, muncul beberapa pertanyaan, misalnya apa arti waktu luang bagi seorang atau masyarakat , siapa yang merupakan penyedia ( supplier) waktu luang, dan mungkinkah kita mengkonsumsi sesuatu tidak melampaui waktu tersedia.
C.     Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Perjalanan
Penghematan waktu dalam perjalanan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam pemilihan jenis sarana transportasi yang akan dipergunakan. Beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan perjalanan yang akan dilakukan antara lain :
·         Panjang jarak perjalanan
Bila jarak perjalanan yang ditempuh cukup jauh, maka kelambatannya akan mencapai waktu yang cukup lama pula.
·         Berganti-ganti penggunaan beberapa jenis sarana transportasi dalam perjalanan.
Misalnya perjalanan dengan menggunakan sebuah bis yang tidak perlu pindah ke sarana transportasi yang lain ternyata lebih disenangi daripada menggunakan kereta api yang kemudian disambung dengan menggunakan bis.
·         Jadwal pemberangkatan yang tidak menyenangkan
Orang-orang yang akan melakukan perjalanan tidak menyukai jadwal pemberangkatan yang ditetapkan pada waktu di mana mereka sedang tidur nyenyek, sehingga penumpang lebih suka membayar tariff angkutan lebih tinggi dari yang ditetapkan bukan pada waktu tidur.
·         Rasa kenyamanan dalam perjalanan
Bis kota yang memiliki tempat duduk yang luas dan nyaman serta dilengkapi AC lebih digemari oleh calon penumpang yang akan bepergian jauh meskipun dengan membayar mahal daripada naik kereta api yang penuh sesak dan tidak menyenangkan.
·         Kemiungkinan terlambat
Besarnya kemungkinan terlambat dengan menggunakan bis membuat karyawan lebih senang memilih perjalanan ke kantor dengan kereta api.
      Penghematan waktu dalam transportasi merupakan salah satu unsur efisiensi yang diciptakan melalui peningkatan kecepatan moda transportasi yang digunakan. Peningkatan kecepatan merupakan salah satu karakteristik kemajuan dalam bidang transportasi seiring dengan kemajuan teknologi transportasi yang menunjukkan perkembangan yang semakin maju sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
Darsana_Putu